Anto TAlino NgampaQ. Diberdayakan oleh Blogger.

21 Februari 2009

Perlu Tidaknya Kritikan

Banyak sekali kontroversi tentang sebuah kritikan. Ada yang menganggap kritikan itu dapat membangun, tapi ada juga yang menanggapi kritikan dengan sebuah apology untuk menghindari sebuah kesalahan yang memang diperbuat. Ketika saya membaca sebuah buku karya Dale Carnegie yang berjudul “Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain” (buku ini terjual lebih dari 15 juta eksemplar dan telaj diartikan dalam berbagai bahasa), dalam salah satu babnya dijelaskan bahwa salah satu cara kita untuk mencari kawan adalah dengan tidak mudah mencela ataupun mengkritik orang lain. Dale Carnegie menjelaskan hal tersebut karena melihat beberapa hal yang ditimbulkan dari sebuah kritikan.

Yang pertama adalah kritikan yang kita berikan kepada seseorang akan menimbulkan efek negatif. Maksud efek negatif tersebut adalah kritikan tersebut akan menyakiti objek yang dikritik. Inilah yang menjadi permasalahan utamanya. Objek yang dikritik bisa saja menerima dan menganggap itu sebagai suatu yang akan membangun dirinya. Tapi ada juga objek yang dikenai kritikan menganggap bahwa hal tersebut menjatuhkan dirinya. Nah inilah yang perlu kita cermati dengan seksama. Yang kedua adalah kritik yang kita berikan bisa menjadi sebuah tolak ukur bagi kita. Maksudnya ketika kita mengkritik orang lain, maka mau tidak mau kita menjadi yang paling bisa dalam permasalahan itu. Kita menjadi sebuah tolak ukur apakah kita bisa mewujudkan dari hal yang kita kritik. Dan tentu saja ketika kita tidak bisa mewujudkannya, maka kita akan nampak sebagai sebuah tong kosong yang nyaring bunyinya.

Kritikan memang ditujukan untuk bisa memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan. Namun perlu diingat ketika ada selipan maksud lain dari kritikan itu, maka kritikan menjadi tidak bersih. Yang timbul hanyalah saling menjatuhkan untuk kepentingan sendiri ataupun kelompok. Hal tersebut sudah banyak terjadi disekeliling kita. Dan dari permasalahan yang dijelaskan sebelumnya, seharusnya kita bisa mengambil sebuah kesimpulan mengenai perlu atau tidaknya sebuah kritikan.

Kalau saya sendiri memandang bahwa kritik itu akan menjadi bersih ketika memang tidak ada maksud lain dari kritikan selain untuk membangun. Walaupun hal itu sangat pedas, tapi kalau memang hal itu real, maka kritikan akan sangat berguna. Terutama ketika mengevaluasi kerja sebuah tim. Tetapi seperti yang saya jelaskan tadi, kritikan tidak menimbulkan suatu manfaat yang lebih ketika ada maksud lain selain membangun dalam kritikan tersebut.

Karenanya, saya menghimbau bahwa sebelum kita mengkritik seseorang, marilah kita kritisi diri kita sendiri dahulu. Karena bagaimanapun kritikan terhadap orang nantinya juga akan kembali kepada diri kita sendiri. Dan juga perlu adanya kritik konvertif atau kritik yang membangun. Agar kritik yang kita berikan bisa menjadi sebuah solusi, bukan malah menjadi penambah permasalahan yang ada.

Read more...

20 Februari 2009

Belajar Kosakata

KOSAKATA atau vocabulary merupakan satu di antara unsur bahasa yang biasa kita gunakan dalam berkomunikasi. Kita tidak mampu untuk menghafalnya satu per satu baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris karena jumlahnya sangat banyak.

Tercatat jumlah kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat yang disusun Pusat Bahasa mencapai lebih dari 90.000 kosakata.1 Namun, ada satu cara yang cukup mudah dalam memahami kosakata, yaitu dari kata dasar.

Kita dapat memahami makna kata dari kata dasar tersebut. Artikel ini akan membahas kata bahasa Indonesia yang berhubungan dengan dunia pendidikan yakni kata ajar sebagai satu di antara kata yang mempunyai banyak bentuk turunan. Berikut contohnya.

Menurut KBBI, kata ajar berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Dari kata ajar ini, kita mengenal beberapa kata turunan yakni ajaran, pelajar, pelajaran, terpelajar, pengajar, pengajaran, belajar, pembelajar, pembelajaran, pemelajaran.

Untuk memudahkan kita memahami dan menghafal, kita harus menentukan satu kata sebagai patokan untuk menghubungkan kata lainnya. Misalnya, kata ajar dapat kita jadikan patokan untuk dihubungkan dengan kata ajaran yang artinya segala sesuatu yang diajarkan, nasihat, petuah, petunjuk. Contoh dalam kalimat: Ia senantiasa memegang teguh ajaran orang tuanya.

Kata pelajar—yang mempunyai arti anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan), anak didik, murid atau siswa—dapat kita hubungkan dengan kata pelajaran yang mempunyai arti sesuatu yang dipelajari oleh pelajar atau diajarkan kepada pelajar di sekolah. Contohnya pelajaran bahasa Indonesia; daftar pelajaran. Demikian juga dengan kata terpelajar yang artinya seseorang yang telah mendapat pelajaran di sekolah.

Jika ada pelajar, maka ada pengajar yakni orang yang mengajar (seperti guru, pelatih). Proses yang dilakukan oleh pengajar dalam mengajar atau mengajarkan sesuatu dinamakan pengajaran. Contohnya Sekarang ini, pengajaran Bahasa Indonesia sudah banyak menggunakan media televisi.

Kata berikutnya adalah kata belajar. Kata ini mempunyai arti umum sebagai kegiatan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Contohnya: Adik belajar membaca. Kalimat ini mengandung arti Adik sedang berusaha memperoleh kepandaian membaca.

Oleh karena itu, adik disebut sebagai pembelajar yakni orang yang mempelajari ilmu membaca. Proses atau cara belajar membaca yang dilakukan adik disebut dengan pembelajaran. Namun, perkembangan istilah-istilah dalam dunia pendidikan sangat berperan di dalam perubahan penggunaan kata pembelajar dan pembelajaran ini.

Kata pemelajar diartikan sama dengan orang yang mempelajari sesuatu ilmu, yakni siswa atau murid di dalam proses pemelajaran. Sedangkan kata pembelajar diartikan sama dengan pengajar atau orang yang membelajarkan ilmu kepada pemelajar di dalam proses pembelajaran atau pengajaran. Perhatikan contoh berikut:

Dalam proses belajar dan membelajarkan terdapat tiga unsur, yaitu pemelajar (orang yang belajar), pembelajar (orang yang membelajarkan), dan bahan pelajaran.2

Ada contoh lain yang menempatkan kata ajar dalam istilah pendidikan. Istilah bahan pelajaran diartikan sebagai informasi yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu dalam suatu bidang ilmu, disajikan dan dikemas dalam bentuk media cetak maupun noncetak yang dijadikan sebagai sumber informasi dalam belajar atau pembelajaran oleh pemelajar dan pembelajar untuk mencapai suatu tujuan belajar atau pembelajaran.

Setelah membaca artikel ini, Anda telah menambah kurang lebih enam belas kata yang berhubungan dengan dunia pendidikan dalam perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia. Mudah-mudahan pengetahuan Anda akan bertambah dengan mengaplikasikan cara belajar yang sama dengan kosakata yang berbeda. Semoga berhasil!

Read more...

19 Februari 2009

Berprestasi? Semua Bisa!

Meraih prestasi dan masa depan yang cerah sebetulnya sama sekali nggak tergantung sama yang namanya materi. Meski kita nggak menutup mata kalau di sisi lain materi memang bisa mendukung kita buat meraih prestasi, tapi itu semua bukanlah sesuatu yang mutlak. Kalau sobat muda mau buka mata lebih lebar lagi, ternyata di luar sana banyak juga anak-anak muda berprestasi yang nggak berasal dari keluarga berada. Setidaknya, kondisi ’anak singkong-anak keju’ ini mestinya nggak jadi penghalang.

Menanggapi realita adanya perbedaan dalam memperoleh kesempatan untuk mencapai prestasi itu, secara kasat mata memang kesempatan seolah lebih berpihak pada mereka yang punya ekonomi lebih baik. Pasalnya, pendidikan sekarang butuh uang yang tidak sedikit. Namun meski begitu, selama seseorang bisa menunjukkan prestasi akademis yang bagus, dia berkesempatan memperoleh beasiswa, baik dalam maupun luar negeri. Itu artinya, orang yang ekonominya pas-pasan atau bahkan tidak mampu, sebetulnya juga punya peluang besar untuk melanjutkan sekolah dan berprestasi, yang penting dia punya kemauan.

Semua orang berpeluang untuk berprestasi. Sekolah bukan semata-mata duduk di bangku kelas saja, tapi kita juga bisa belajar secara mandiri. Jangan merasa kalau kamu tidak sekolah terus kamu tidak bisa berhasil. Yang penting kamu bisa cari celahnya, Mungkin kamu tidak sepandai orang lain, tapi kamu pinter main musik.... ya, gunakan kemampuan itu untuk berprestasi. Keinginan untuk berprestasi itu sendiri, sejatinya harus ditanamkan orangtua pada anak dari sejak kecil. Supaya pada saat anak mulai dewasa, mereka bisa mengembangkan prestasinya sendiri tanpa harus menunggu fasilitas atau dukungan ekonomi yang memadai.

Tentang pendidikan dan fasilitas sekolah, pemerintah memang belum bisa memenuhi kebutuhan tersebut secara merata dan menyeluruh. Makanya terlihat ada ketimpangan. Di satu sisi ada sekolah yang dilengkapi fasilitas serba wah, yang sering disebut dengan sekolah ’favorit’, sementara di sisi lain, masih banyak sekolah yang kondisinya serba kekurangan (bahkan sangat memprihatinkan). Namun, semua itu tidak terlepas dari keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah. Pemerintah pastilah tidak akan tinggal diam. Hanya persoalannya, ada tidak uang itu? Apalagi kita sendiri tahu kondisi ekonomi negara ini lagi terpuruk. Sementara, bukan hanya pendidikan yang harus diperhatikan, masih banyak aspek lainnya yang memerlukan perhatian dan semua itu memerlukan dana yang tidak sedikit.

Dengan alasan apapun, prestasi itu tidak bisa dihambat. Karena justru dengan kerja keras prestasi itu akan makin teruji dan pada akhirnya muncul ke permukaan.

Read more...

18 Februari 2009

KUMBANG MADU YANG PENUH RAYU

Kumbang itu melihat sekuntum bunga yang harum.. Hmm.. sangat unik baunya.. Ingin sekali dicicipi madunya.

Kumbang mendekat, dan semakin dekat.. Baunya semakin harum menusuk sukma.. Sang Bunga tersipu malu, dia juga mencintai sang kumbang dalam hati.. Kumbang tak sabar menahan gairah, ingin menusukkan muncung runcingnya.. Dekat, semakin dekat..

Kumbang berhayal akan mendapatkan madu terbaik hari ini.. Ah, pasti sangat nikmat rasanya.. Namun..ternyata waktu tak berpihak padanya..

Kumbang terbang lagi, sedikit menjauh dari Bunga belia, namun tetap mengawasinya.. Karena Kumbang ternyata sudah sangat terpikat.. Kalau memang tak bisa mendapatkan madunya, ku lindungi saja dia.. Tak boleh ada kumbang mendekatinya. Dan semoga dia cepat tumbuh besar lalu aku akan meminta lagi madu darinya.. Tunggu aku ya Bunga belia!!

Kumbang duduk di pohon yang tak jauh dari tempat Sang Bunga belia menanti.. Dipandanginya Sang Bunga dengan penuh cinta yang menusuk-nusuk hati.. Tapi ternyata Sang Kumbang ini perutnya sudah keroncongan minta disuguhi.. Lapar ternyata lebih menusuk hati..

Dia pamit sebentar pada Bunga belia.. Mencari pelarian perutnya yang lapar ini, kalau tidak dia pasti mati.. Bunga belia mengangguk, tapi dia berharap Sang Kumbang berjanji akan kembali lagi.. Kumbang menjawab, “Pasti..!!”

Kumbang pun melihat-lihat bunga lain.. Lama dia mencari.. Begitu banyak bunga di taman ini membuatnya bingung setengah mati. Tapi madu mana yang lezat dan bisa akrab dengan cacing di perutnya yang sudah sangat ganas ini? Ketemu!! Matanya menangkap sekuntum mawar yang kelihatan sedang menyepi.. Lumayan harum baunya.. Kumbang pun mendekati.. Sang Mawar ternyata berduri.. Menatap kumbang dengan mata penuh curiga.. Sang Kumbang tak gentar, karena perutnya sudah sangat lapar. Mawar merah yang galak mengusirnya berkali-kali. Sang kumbang enggan pergi..

Rayuan maut Sang Kumbang pun mulai beraksi.. Puja puji untuk Sang Mawar yang keras hati.. Mawar tak sadar, rontok sudah duri yang dia banggakan.. Kelopaknya yang sedari tadi dikuncupkan kini mekar.. Sang Kumbang hatinya bersorak puas.. Melonjak-lonjak menang..

Sang Mawar pun merelakan madunya dicicipi.. "Slurrp.. Ah.." Sang Kumbang kenyang tak terkira.. Di elus-elusnya perutnya.. Dia berterima kasih pada mawar yang sudah melembut hatinya.. Sang Kumbang membuatkan sebuah puisi sebagai rasa terima kasihnya.. Mawar tersipu malu mendengar rayuan Sang Kumbang jantan. Namun, rayuan Sang Kumbang terhenti di tengah puisi.. Hatinya teringat kembali pada Sang Bunga belia.. Ternyata hatinya tak bisa dibohongi..

Dia masih mengharapkan madu Sang Bunga belia yang istimewa.. Tapi, ditepisnya.. Apa yang bisa kulakukan di sana? Memandanginya dengan perasaan hampa? Nanti saja aku kembali setelah dia mekar. Untuk sementara aku ingin menggoda mawar yang sudah mekar.

Sang Kumbang melanjutkan bait terakhir puisinya.. Lebih syahdu.. Sesyahdu mata Sang Mawar yang mulai gelisah.. Sang Mawar terus tersipu.. Sang Mawar malu. Sang Kumbang merayu, Sang Kumbang melucu. Sang Kumbang berpura-pura terharu.. Tapi matanya kosong melamunkan Sang Bunga belia.. Hatinya terpaut di pohon yang tumbuh dekat Sang Bunga belia yang menanti.. Tanpa sadar,tawa Sang Kumbang mulai hambar.. Sang Mawar akhirnya sadar.. Sang Kumbang tak tulus berkoar.. Ada bunga lain yang mekar di hati Sang Kumbang yang mulai disayanginya ini.. Sang Mawar pun bertanya.. “Siapakah yang ada di hatimu selain aku wahai kumbang yang penuh rayu?” Sang Kumbang terdiam tak menjawab, lalu melanjutkan puisi yang belum tuntas di baca. Sang Mawar memerah matanya.. Mulai muncul air mata di sudut kelopak.. “Ayo jawab, wahai kumbang yang tak kuketahui isi hatinya..” Si kumbang tertunduk dalam.. Sedih mengingat Sang Bunga belia yang sedang sendiri.. “Aku mencintai Bunga belia di ujung sana, tapi percayalah aku hanya ingin melindunginya dari kumbang jantan jahat yang mengelilinginya.” Sang Kumbang menatap mata mawar yang menyipit tanda sakit di hati.

Mawar diam.. Mawar memejam.. Mawar tiba-tiba menguncup.. Kelopak dan tangkainya basah.. Air yang membaluti tubuhnya mendingin.. Mawarpun akhirnya mengundurkan diri dalam rasa yang terperi… Masuk kembali ke perut bumi....

Sang Bunga punya perisai yang tak mampu ditembusnya.. Sang Bunga dilindungi sebuah kata yang tak bisa dimajukan atau dimundurkan.. Umur.. Sang Bunga baru mekar.. Tak mungkin Kumbang mendapatkan madu darinya.. Apa kata dunia? Jika Si kumbang dewasa meminta madu dari bunga belia?? Akhirnya sang Kumbang pergi dengan rasa kecewa.. Sambil berkhayal, akh.. seandainya..

Read more...

17 Februari 2009

Menunggu dan Menunggu Lagi…

Bosen ah! Setuju. Menunggu memang kerja paling membosankan. Tapi di balik itu ternyata ada hal positif yang bisa diintip.

Malam Minggu itu Nina tampak resah. Jarum jam di arlojinya sudah menunjukkan pukul 21.04. Berarti sudah dua jam lebih empat menit Nina menunggu Teguh yang janji mau ngajak nonton film Twilight. Sebentar doski duduk di ruang tamu, lalu pindah ke teras kemudian ke ruang makan. Merasa bosan di ruang makan lalu pindah lagi ke ruang teve gabung sama keluarga yang lagi pada nonton teve. Perasaan Nina malam itu tak menentu, tawa adiknya kala menyaksikan adegan lucu di teve seolah adalah tawa yang ditujukan padanya. Nina yang biasa periang, karena harus nunggu begitu lama bikin doski nggak bisa nahan emosi bawaannya pengen marah. Menunggu memang selalu dianggap menjemukan. Padahal, kalau mau sabar sedikit, menunggu bisa kita jadikan alat untuk menguji kadar kedewasaan. Juga menguji cinta doi sama kita. Nggak percaya? Coba aja, Non!

Pikiran Positif

Apapun sebabnya menunggu, pasti bikin kheki. Kegelisahan gampang berkembang menjadi sikap prasangka yang tidak-tidak. Sering kita berpikir, "Wah, jangan-jangan doi lupa nih?" atau "Jangan-jangan doi sengaja ingkar janji." Padahal, disaat menunggu itulah kita dilatih untuk percaya bahwa orang yang kita tunggu, bahwa ia bakal datang memenuhi janjinya. Percaya kalau doi nggak akan bohong. Dan berusaha menjauhkan prasangka yang tidak-tidak.

Tahan Emosi

Pada saat menunggu, biasanya emosi kita akan mudah meluap, mudah marah. Pada waktu menunggu suasana terasa menyesakkan dan serba tak menyenangkan. Bingung dan mudah tersinggung. Adikmu yang lagi manis- manisnya mainpun terkadang tak luput dari bentakan tak beralasan darimu gara-gara kamu senewen menunggu. Mungkin kamu berharap itu semua dapat mengusir keresahan. Padahal hasilnya justru akan menambah kegelisahan saja. Makanya, tak perlu membuang energi dengan bermarah-marah di saat kamu sedang menunggu sesuatu. Mubazir.

Toleransi

Bukan mustahil sesuatu yang kita tunggu tak juga datang. Atau kalaupun datang jauh melewati jam perjanjian. Menghadapi masalah seperti ini biasanya kita akan marah-marah memaki orang yang kita tunggu-tunggu. Apalagi kalau kita sudah menambah waktu menunggu kita dan membatalkan beberapa pekerjaan, tapi yang ditunggu tetap tak kunjung datang. Wajar saja kalau kita kecewa. Tapi sedapat mungkin rasa kecewa kita itu jangan sampai merusak persahabatan kita. Jadi, berusahalah untuk mengerti bahwa orang itupun memiliki alasan mengapa sampai terpaksa ingkar janji. Dengarkandulu penjelasannya baru kamu sampaikan perasaan kesal kamu. Dengan begitu emosi kamu sudah berkurang.

Time Is Penting

Waktu itu penting. Waktu adalah uang. Itu ungkapan bagaimana bernilainya waktu yang terbuang. Kita menunggu dan dengan sendirinya kitapun membuang waktu. Pada saat menunggu itu biasanya kita makin merasakan bagaimana pentingnya waktu. Dalam pikiran kita terlintas, bagaimana seandainya waktu menunggu ini saya isi dengan bekerja, tentu akan menghasilkan sesuatu yang berharga. Sebab saat nunggu sejam bisa terasa sehari, sehari bisa terasa seminggu dan seminggu pun bisa terasa sewindu. Lewat pengalaman itu kamu bisa mulai berfikir untuk mengurangi menyia-nyiakan waktu. Karena kalau waktu dimanfaatkan benar, pasti ada hasilnya.

Tak cuma itu, menunggu dapat pula dijadikan alat uji kesetiaan dan kedewasaan seseorang, bisa kamu coba juga pada doimu. Banyak orang mengatakan, kalau ingin menguji tingkat keteguhan dan kesetiaan seseorang lihatlah pada waktu doi menunggu. Karena pada waktu itu orang akan tampak 'aslinya'. Bagaimana ia mengendalikan emosi, dalam keadaan demikian. Kepura-puraan sering terlupakan, yang terlihat adalah sikap apa adanya yang merupakan cermin tingkat kedewasaan dan kesetiaannya. Jadi, kalau kamu terpaksa menunggu jangan langsung menggerutu. Diam-diam kamu lagi diuji tuh. Selamat menunggu, kalau begitu! * wanita bisa dikalahkan dengan cinta. Dengan cinta, ia bisa kita manfaatkan. Lalu, kita patahkan hatinya. Ia patah hati, lalu bunuh diri. Selesai urusan

Read more...

16 Februari 2009

SAHABAT

Sahabat …

Kehadiranmu tenangkan hari-hariku

Pandangan matamu isyaratkan keteduhan

Penghalau galau hatiku

Sahabat …

Masih ingatkah engkau

Panas terik hujan mendung

Bukanlah hal yang merintangi

Moment demi moment mengalir

Merangkai cerita pada kebersamaan kita

Sahabat …

Meski gelak canda tawa bahagia

Berbalur pilu lara nestapa

Jangan pernah surut, jangan lagi lengah

Sahabat …

Mari … teruslah tumbuh

Bersama kita selalu merenda

Hari-hari penuh warna

Membingkai nyata kisah kita

Karenanya … terima kasih sahabat!

................................................................................................ By : C-Balln3k Bengkayang ( Gembel.COM ) ..................................................................

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP